Tinggal selama 1 tahun di Jepang menjadi sebuah pengalaman luar biasa. Tidak hanya ilmu di kampus yang saya dapatkan, malah sebaliknya, 'kuliah' dari pengalaman selama hidup di negara ini, tak terhitung jumlah SKSnya.
Jepang secara umum benar benar negara yang aman dan teratur.
Banyak hal yang menurut saya layak sekali untuk dibagikan, terlalu sayang untuk disimpan sendiri. Setelah 7 tahun saya tidak pernah mampir di blog ini, saya pikir apa salahnya menulis semua di sini.
Saya bukan pengguna aktif Facebook, Instagram dan sosmed lainnya, tulisan di sini bagi saya lebih mudah untuk ditengok dan dibaca. Sebelum mengikuti cerita pengalaman saya, ada baiknya saya berikan sedikit background saya, sehingga tulisan pertama ini bisa digunakan sebagai dasar dari informasi dan cerita di tulisan selanjutnya.
Saya lahir dan tinggal di Yogyakarta. Hidup saya penuh warna dengan mengalami tinggal 2 tahun di Papua serta 4 tahun di Jakarta. Dan warna itu menjadi makin kaya saat datang kesempatan belajar di Jepang selama 1 tahun (di tahun ke2 program master) sejak September 2016. Hal ini sangatlah layak untuk disyukuri, apalagi keinginan membawa serta keluarga ternyata mendapat jalan lancar.
Saya tinggal di Ichiriyama, Otsu-Shi, Shiga-Ken, bersama suami dan 2 anak saya, Bimo, usia 7 tahun dan Juno, 4 tahun.
Tempat tinggal kami ada di dekat danau Biwa, dan merupakan daerah pinggiran. Lebih mudahnya kami selalu memberikan petunjuk arah: dari Kyoto, naik kereta 20 menit ke arah timur, di selatan danau Biwa, berhenti di Seta station, jalan kaki 10 menit.
Tentunya lebih mudah membayangkan jarak tempuh 20 menit itu sebagai penunjuk tempat yang menjauh dari keramaian Kyoto ke area yang lebih tenang, dan jauh dari hingar bingar pariwisata.
Pengalaman seru dan suka duka di Jepang menjadi kenangan yang pasti akan selalu terkenang dan sedikit banyak memperkaya kami, dan semoga dengan berbagi, turut pula memperkaya pembaca.
Tulisan tulisan berikut adalah tulisan dari sudut pandang seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak, pekerja, pelayan masyarakat wanna be dan tipikal seorang anggota masyarakat yang penurut dan berusaha melihat segala sesuatu dari segi positif. Prinsip hidup yang dipegang adalah nikmati dan syukuri semua yang ada, dan tentu saja prinsip ekonomi tetap dipegang teguh :) dan penganut Katolik (perlu saya sebutkan karena nantinya akan berkaitan dengan makanan halal). Oya, penulis bukanlah penggemar fashion dan pengikut lifestyle, jadi mohon maaf jika bahasan mengenai hal ini sangat kurang.
Di sini saya ingin berbagi lebih banyak tentang seluk beluk tinggal di Jepang, bagaimana persiapan yang bisa dilakukan, kehidupan sehari-hari di sini, obyek obyek menarik dan beberapa pengetahuan lain, bisa berupa hasil pengamatan, pengalaman, diskusi dan juga berasal dari beberapa sumber dari internet.
Saya sangat berterima kasih jika ada masukan atau feedback apapun untuk memperkaya informasi ini.
Semoga tulisan tulisan di depan bisa memperkaya kita semua.
No comments:
Post a Comment